Sejarah Singkat Masjid Baitul Muttaqin Dk. Mayag
Seiring kemajuan jaman yang kian berkembang dari tahun ke tahun baik dibidang ekonomi , sosial , politik , pendidikan dan bidang agama .Tidak dapat dipungkiri masyarakat Mayag di tahun 90-an jauh tertinggal dibandingkan dengan desa lain. Khusus dibidang keagamaan pada tahun tersebut masyarakat Mayag belum mempunyai Masjid sebagai penunjang sarana ibadah. Untuk pelaksanaan sholat jum'at pada masa itu , masyarakat melakukannya di mushola "Assalam ". Itu pun mushola milik pribadi ( mushola Bapak Mad / Madhalim ) yang memang letaknya ada dibagian bagian barat Dukuh Mayag.
Kemudian sekitar tahun 1989 dari pihak keluarga Bapak Mad memberikan kabar , bahwa mushola tersebur rencananya akan dibongkar atas kesepakatan keluarga ( ahli waris Bapak Madhalim ).
Mengetahui rencana itu akhirnya Bapak Kadus dan wakilnya ( waktu itu : Bapak Tasudi & Bapak Risyanto ) serta para ketua RT/RW dan tokoh agama juga tokoh masyarakat merespon rencana tersebut. Mereka melakukan musyawarah dan mufakat bahwa sudah waktunya masyarakat harus punya dan bisa membangun masjid. Inilah titik awal berdirinya Masjid Baitul Muttaqin.
Alhamdulillah atas ijin dan keluasan rizki dari Allah SWT , akhirnya pada pertengahan tahun 1989 pembangunan masjid dimulai. Peletakan batu pertama dilakukan oleh kepala dusun ke-4 Dukuh Mayag waktu itu yaitu Bapak Tasudi dan Bapak Kepala Desa Negla Bapak Sutrisno.
Pembangunan awal pada waktu itu hanya sampai pondasi ( babatur : bahas sunda ) , dan sementara vakum tidak ada kelanjutannya. Mungkin terkendala masalah dana atau mungkin ada hal lain.
Kemudian pada sekitar bulan Juni tahun 1992 dilanjutkan pembangunan Masjid sampai selesai awal bulan Agustus 1992. Masyarakat Mayag , tokoh agama , tokoh masyarakat dan para ketua RT/RW bekerja keras untuk menyelasaikan pembangunan masjid ini. Untuk sumber dana murni berasal dari swadaya masyarakat Mayag.
Dan ketika pembangunan msjid telah hampir selesai walaupun baru sekitar 75% dan layak untuk dipergunakan , pada hari Jum'at tanggal 7 Agustus 1992 dilakukan peletakan momolo ( ngadeg-keun : bahasa sunda ).
Sebelum momolo diletakan di puncak masjid , terlebih dahulu diarak keliling kampung. Selesai peletakan momolo , pada hari dan tanggal tersebut juga sekaligus pemberian nama Masjid oleh tokoh agama Ust. Edi Juhaedi.
Nama yang dipilih adalah Masjid Baitul Muttaqin dengan maksud agar masyarakat jama'ah masjid merasa tentram dan damai beribadah di tempat ini. Sesuai dengan nama Baitul Muttaqin yang artinya rumahnya orang - orang yang bertaqwa.
Masjid Baitul Muttaqin berdiri di atas tanah banda ( banda dukuh ) masyarakat Mayag yang dahulunya merupakan lumbung padi AL BAROKAH 8 . Lumbung padi milik masyarakat Mayag pengembangan dari desa induk ; desa Negla. Karena sudah tidak berfungsi di atas tanah seluas ±364² ini kini berdiri Masjid Baitul Muttaqin Dukuh Mayag.
Yang merupakan ciri khas masjid ini adalah mempunyai halaman di samping kiri ( sebelah utara ). Padahal lazimnya sebuah masjid mempunyai halaman di depan. Karena memang ketersediaan lahan secara georafis bentuknya memanjang ke arah selatan. Luas bangunan masjid ± 10.5 m × 13.2 m dan sisa halaman seluas 10.5 m × 14 m. Dan secara letak disebelah timur dan utara dibatasi oleh saluran air / got , dan di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan rumah warga.
Masjid Baitul Muttaqin Dukuh Mayag selama berdirinya baru direnovasi sekitar tahun 2014.
Para Pendiri Masjid Baitul Muttaqin :
1. Bapak Tasudi
2. Bapak Risyanto
3. Bapak Soma Miharja ( Sain bin Misna )
4. Bapak Asnawi
5. Bapak Jalil bin Madhalim
6. Bapak Casyandi bin Carli
7. Bapak Casjana bin Carli
8. Bapak Supriyatno ( Kamal bin Kusma )
9. Bapak Wirnata
10. Bapak Karyoni
11. Bapak Muhaer
12. Bapak Harto
13. Bapak Tono
14. Bapak Utis
15. Bapak Wasinta
16. Bapak Hendi
17. Bapak Kendi
18. Bapak Rohi
19. Bapak Atam
20. Bapak Ratnawi
21. Bapak Ropi'i
22. Bapak Rusma
23. Bapak Mirah
24. Bapak Tisna
25. Bapak Ust. Edi
Demikian sejarah singkat Masjid Baitul Muttaqin Dukuh Mayag
Narasumber : Bapak Tasudi ( mantan Kadus Mayag )
Kontributor tulisan : Sdr. Rosikin ( Ketua DKM )
©2016
Informasi yang sangat bermanfaat.Terima kasih kang admin.
BalasHapusMakasih udah mampir Kang Jaswan
BalasHapusMungkin yang masih pertanyaan besar dan bisa jadi sebagian dari kita sebagai warga dukuh Mayag juga belum tahu adalah sejarah asal muasalnya penamaan Dukuh Mayag.Barangkali Mimin sedikit punya pengetahuan,atau mungkin juga pembaca yang lain bisa sumbang sebagian pengetahuannya di sini.Pastinya akan bermanfaat untuk menabah pengetahuan kita.Kalo saya pribadi blank pisan kang Mimin hehehe...
HapusAlhamdulillah yg tadinya tidak tau sejarah masjid dk.mayag sekarang jadi tau.
BalasHapusMakasih kang Mimin